Isi Artikel Utama
Abstrak
Hasil kajian selama ini menunjukkan telah terjadi kecenderungaan peningkatan bencana hidrometeorologi di Indonesia yang diakibatkan oleh cuaca ekstrem, salah satu penyebab cuaca ekstrem adalah munculnya La Nina. Periode La Nina dipahami sebagai penyebab anomali curah hujan positif, artinya curah hujan lebih tinggi dari normalnya. Dalam kajian ini digunakan data kebencanaan dari BNPB sepanjang tahun 2021. Selanjutan dalam kajian ini digunakan metode analisis diskriptif, yaitu metode analisis yang didasarkan pada data statistik. Sepanjnag tahun 2021 telah terjadi 1727 kali bencana hidrometeorologi. Bencana hidrometeorologi merupakan bencana yang paling terjadi (96%), selebihnya merupakan bencana geologi dan hidrooseanologi. Banjir merupakan bencana hidrometeorologi yang paling sering terjadi dan paling banyak menimbulkan korban. Selama tahun 2021 telah tercatat sebanyak 242 orang korban banjir. Besarnya korban bencana hidrometeorologi salah satunya akibat kapasitas kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana horometeorologi masih belum memadai. Perlukan upaya edukasi dan ileterasi tentang kebencanaan bagi Masyarakat untuk meningkatkan kapasitas kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi.
Kata Kunci
Rincian Artikel

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.