Isi Artikel Utama

Abstrak

Indikator stabilitas atmosfer menunjukkan apakah kondisi udara lapisan atas berpotensi ekstrem atau tidak. Penelitian ini bertujuan untuk mengklasifikasikan indikator stabilitas atmosfer di provinsi Aceh dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) berdasarkan data radiosonde tahun 2020 hingga 2023 dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Hasil analisis menunjukkan bahwa indikator stabilitas atmosfer mempunyai bobot variasi dalam menentukan potensi kejadian cuaca ekstrem. Urutan indikator kestabilan atmosfer adalah Lifted Index (LI), Convective Available Potential Energy (CAPE), Convective Inhibition (CIN), Total Totals Index (TT), Severe Weather Threat Index (SWEAT), K Index (KI), dan Showalter Index (SI). Berdasarkan nilai bobot, dapat diartikan sebagai indikator prioritas yang digunakan dalam menentukan potensi kejadian cuaca ekstrem di Aceh. Kami merekomendasikan penerapan AHP pada penelitian ini digunakan untuk memberikan dasar pengambilan keputusan yang lebih baik dalam pengelolaan sistem informasi peringatan dini cuaca penerbangan.   

Kata Kunci

Radiosonde Indeks Stabilitas Atmosfer Analisis Hirarki Proses

Rincian Artikel